Ajaran Sesat
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan kekristenan, banyak ajaran yang, menyimpang. Ajaran inilah yang di
sebut dengan istilah sesat (Bidat).Bidat (Bhs Inggris: Heresy, Yunani:
hairesis) muncul 9 kali dalam Perjanjian Baru. Oleh karena itu menjadi
pembahasan Bagaimanakah kita dapat melihat dan memahami sebuah ajaran tertentu
yang dikatakan sesat/bidat, padahal ajaran ini pun menggunakan Alkitab sebagai
dasar dari pengajaran mereka. Bagaimanakah pandangan dan pemahaman mereka tentang
Tritunggal, dosa dan keselamatan? Sejarah disebut sesat/bidat Menurut kamus Yunani karya monumental W.F Arndt dan F.W.
Gingrich yg diterjemahkan oleh W. Bawer's, semula kata ini bersifat netral,
tanpa konotasi negatif, yaitu dimengerti sebagai kelompok/sekte, opini, dogma.
Dengan demikian, dalam Perjanjian Baru (PB) dikenal sekte orang Saduki (Kis.
5:17) dan sekte orang Farisi (Kis. 15: 5; 26:5) yang dibentuk dari kelompok
Yudaisme. Sekte orang Saduki adalah kelompok yang menolak hal-hal yang bersifat
supernatural, seperti ajaran tentang kebangkitan, hidup kekal, juga adanya
malaikat. Sedangkan sekte orang Farisi adalah mereka yang percaya kepada
hal-hal tersebut di atas, dan digambarkan di dalam PB sebagai kelompok yang
sangat memegang tradisi nenek moyang, mengerti dan memelihara Kitab Taurat
secara kaku. Karena itu, kelompok ini sering bertentangan dengan Tuhan Yesus,
serta memusuhiNya.
Kita
sudah melihat bahwa orang Kristen dalam penghayatan akan imannya dengan beragam
cara. Tokoh-tokoh yang menganut ragam kekristenan yang berlainan dapat mengakui
yang satu terhadap yang lain ialah orang Kristen. Namun ada kolompok-kelompok
yang menamakan kristen, tetapi karena satu dan hal dirasakan tidak layak
dipandang sedemikian. Maka, bagi orang-orang Kristen abad ke-2 timbul
persoalan, yaitu apa yang menjadi norma dalam menentukan ajaran apa yang masih
Kristen dan ajaran apa yang sudah tidak lagi Kristen, misalnya jemaat Roma
kira-kira tahun 150 M. dapat menyambut Yustinus Martir, tetapi menolak
Valentinus oleh karena ia pernah mencalonkan diri dalam jabatan uskup dalam
jemaat dengan alasan bahwa sitem Gnostik yang diajarkan.
Beberapa
penyebab ajaran-ajaran sesat di dalam gereja, antara lain:
1)
Sebagai reaksi
terhadap gereja resmi (aliran utama). Para pencetus dan penganut
ajaran-ajaran yang kemudian orang Kristen sebut sesat, umumnya diawali dengan
kekecewaan terhadap gereja-gereja resmi (gereja arus utama) yang semakin
melembaga, semakin baku dan kaku, yang biasanya diikuti dengan ajarannya yang
cenderung menekankan intelektualitas. Para penganut aliran ini ingin kembali
pada kehangatan persaudaraan, pengalaman rohani, dan persekutuan langsung
dengan Allah, kesederhanaan pemahaman atas Alkitab, serta penerapan ajaran
Alkitab yang langsung aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
2)
Penekanan terhadap
doktrin tertentu. Alkitab sangat kaya dengan berbagai ajaran
untuk pedoman iman dan kehidupan ini. Para penganut ajaran sesat biasanya
memberi tekanan khusus pada satu atau dua ajaran Alkitab, lalu
diinterpretasikan sedemikian rupa dan ditambah dengan ajaran-ajaran pemimpinnya
sehingga menjadi satu doktrin utama dalam aliran itu.
3)
Pengaruh ajaran
yang tidak Alkitabiah (pola pikir di luar Alkitab/pemahaman
Alkitab yang salah). Bersamaan dengan perkembangan ilmu pemikiran (sosial, sains,
komunikasi, dan lain sebagainya.
B. Tujuan
Makalah ini
bertujuan untuk mempelajari ajaran-ajaran sesat pada abad ke-21 yang
menyebabkan masalah dalam lingkup kekristenan dan gereja.
C. Rumusan Masalah
1.
Apa itu ajaran sesat?
2.
Ajaran-ajaran apa saja yang bertentangan
dengan iman Kristen?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AJARAN SESAT (BIDAT)
Istilah Yunani yang diterjemahkan
"ajaran sesat" '(roh pemecah) dalam Galatia 5:20
berarti "pendapat" atau "kelompok." Dalam Perjanjian Baru
kata itu mewakili pendapat yang menyimpang dari penjelasan iman Kristen sejati
(seperti dalam II Ptr. 2:11),
atau kumpulan orang yang mengikuti pandangan-pandangan keliru atau pantas
dicela, atau sebagai kombinasi dari dua pengertian itu, "perselisihan atau
perpecahan." Definisi "perselisihan" terkemudian ini adalah
terjemahan yang diberikan oleh 'Mayer mengenai ayat ini. Salinan-salinan revisi
Amerika menerjemahkan kata itu sebagai "golongan-golongan,"
membiarkan ekspresi "roh pemecah" sebagai catatan pinggir.[1] Penggunaan
istilah ajaran sesat dalam konteks kekristenan sudah jarang digunakan saat ini,
dengan beberapa perkecualian: misalnya Rudolf Bultmann dan
perdebatan tentang penahbisan imam wanita dan para imam gay. Pandangan populer menurunkan
"bidah" kepada Abad Pertengahan,
saat puncak kekuasaan gereja di Eropa, tapi kasus seorang sarjana dan
humanis Giordano
Bruno bukanlah eksekusi terakhir untuk bidah. Bidaah
mengingatkan akan sebuah hukuman resmi dalam negara-negara Katolik Roma hingga
akhir abad 18. Di Spanyol, kasus bidah telah didakwa dan dihukum
sepanjang Kontra Pencerahan setelah
Era Napoleon.[2]
B. AJARAN-AJARAN SESAT
1. Ajaran Gnostik
a.
Pengertian
Gnostik berasal dari kata Yunani ( γνῶσις gnōsis, pengetahuan) merujuk pada bermacam-macam gerakan keagamaan yang beraliran sinkretisme pada zaman dahulu kala. Gerakan ini
mencampurkan pelbagai ajaran agama, yang biasanya pada intinya mengajarkan
bahwa manusia pada dasarnya adalah jiwa yang terperangkap di dalam alam semesta yang diciptakan
oleh Tuhan yang tidak sempurna. Secara umum dapat dikatakan Gnostik adalah agama dualistik[3], yang dipengaruhi dan memengaruhi filosofi Yunani, Yudaisme, dan Kekristenan. Istilah gnōsis merujuk pada suatu pengetahuan esoteris
(rahasia) yang telah dipaparkan.
Dari sana manusia melalui unsur-unsur rohaninya diingatkan kembali akan
asal-muasal mereka dari Tuhan yang superior. Yesus Kristus dipandang oleh sebagian sekte Gnostis sebagai
perwujudan dari makhluk ilahi yang menjadi manusia untuk membawa gnōsis ke bumi[4].
Pokok utama dari ajaran ini ialah: asal dunia, tabiat manusia dan asal
kejahatan.
b.
Tokoh Pendiri
Valentinius, (juga dikenal sebagai Valentinus) (l.k. 100 - l.k. 153), adalah seorang teolog Gnostik Kristen yang paling terkenal dan berpengaruh dan untuk suatu masa
tertentu paling berhasil. Ia mendirikan alirannya di Roma. Menurut Tertulianus dalam Adversus Valentinianos iv, pada tahun 143 ia adalah calon uskup Roma, namun ia dikalahkan oleh perbedaan
suara yang sangat kecil. Tertulianus juga mengatakan bahwa Valentinius
dinyatakan penyesat pada 175, beberapa tahun setelah kematiannya. "Valentinus
telah hilang, namun orang-orang ini adalah kaum Valentinian yang muncul dari
Valentinus. Di Antiokia saja hingga hari ini Axionikus menyimpan kenangan terhadap
Valentinus dengan ketaatan penuh terhadap aturan-aturannya." (Tertulianus, AV).
Melalui dia, Gnostisisme hampir diterima masuk ke dalam tradisi arus utama
agama Kristen. Adapun ajaran Valentinus
ialah sebagai berikut : Dunia yang penuh penderitaan yang kita
pandang ini, katanya tidak mungkin merupakan suatu ciptaan Allah yang baik.
Allah adalah terang, dikelilingi oleh malaikat-malaikat yang rohani murni.
Tatapi ada malaikat yang ingin mengenal hakikat Allah yang tertinggi itu. Hal
ini sudah tentu tidak sebab dalam zaman itu, Alkitab bagi mereka ialah
Perjanjian Lama yang merupakan Kitab Suci yang pertama. Sehingga dalam diri
malaikat itu timbul, rasa sedih dan gelisah. Dari materi ini maka oknum Pembuat
Dunia menciptakan dunia yang kita pandang ini. Dunia itu menjadi penjara bagi
percikan terang yang ikut terbuang dari dunia atas. Alah yang menyatakan
diri dalam PL bukanlah Allah yang
mahabaik. Barulah Kristus yang memperkenalkan Allah yang Mahatingi itu kepada
kita. Ia adalah salah seorang dari
roh-roh yang hidup di dalam dunia terang, tetapi Ia turun dari dunia atas itu
untuk menebus percikan-percikan terang yang telah menjadi roh orang-orang
tertentu dan yang terkurung didalam tubuh[5]
c.
Ajaran yang bertentangan dengan Iman Kristen
1)
Perjanjian Baru dipisahkan dari Perjanjian
Lama dan maknanya juga diputar balikkan
2)
Allah pencipta tidak sama dengan Yesus
Kristus, dunia ini tetap berada di luar pengaruh Allah yang baik
3)
Tidak akan ada kebangkitan daging dan tidak akan ada dunia baru sebab seluruh
materi akan binasa
4)
Dalam kelakuan orang, tekanan diberikan pada
perjuangan lawan tabiat jasmani kita,
bukan pada kesejahteraan sesama kita.[6]
2. Saksi Yehuwa
a. Pengertian
Saksi-saksi Yehuwa
adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis yang dahulu
bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga
pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di
dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba
mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang
dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah
suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok
besar manapun.Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan
prinsip-prinsip dari Kitab Suci
atau Alkitab. Mereka menolak doktrin
Tritunggal karena tidak berdasarkan Firman Allah, Alkitab.
b. Tokoh Pendiri
Charles Taze
Russel
v Charles Taze Russel dilahirkan pada tanggal 16
Februari 1852 di Pennsylvania, Amerika Serikat.
v Pada usia muda ia sudah menolak doktrin tentang
neraka/hukuman kekal, karena ia menganggap bahwa Allah yang maha kasih itu
tidak mungkin akan membuang orang ke dalam neraka untuk disiksa sampai
selama-lamanya. Pengertian/penyorotan yang tidak seim-bang tentang kasih dan
keadilan Allah, dimana ia terlalu menyoroti kasih Allah tetapi mengabaikan
keadilan Allah, menyebabkan ia sesat.
v Pada tahun 1870, ia membentuk suatu Bible Class (= Kelas Alkitab),
dan pada tahun 1876 ia diangkat menjadi pendeta oleh grup itu.
v Ia mempunyai kehidupan yang brengsek, dan ini membuat
orang-orang Saksi Yehovah tidak
mau disangkutpautkan dengan Russel ataupun disebut sebagai pengikut ajaran
Russel /Russelisme, sekalipun tidak dapat disangkal bahwa Russel adalah
pendiri Saksi Yehovah.
v Ia meramalkan bahwa Kristus akan datang untuk
keduakalinya pada tahun 1874, dan setelah ramalannya meleset, ia mengubahnya
men-jadi tahun 1914, tetapi ternyata meleset lagi.
v Ia mati pada tanggal 31 Oktober 1916 (perhatikan bahwa
setelah ramalannya meleset untuk keduakalinya, Tuhan memberikan ia waktu 2
tahun untuk bertobat, tetapi ia tidak bertobat), dan diganti oleh Joseph
Franklin Rutherford.[7]
a.
Ajaran yang bertentangan dengan Iman Kristen
1)
Saksi-saksi Yehuwa meyakini bahwa Yehuwa
adalah Allah yang benar dan Yesus adalah suatu allah, suatu allah yang
berkuasa, tetapi bukan Allah Yang Maha Kuasa. Roh Kudus adalah tenaga aktif
dari Allah dan bukan merupakan Pribadi.
2)
Saksi Yehuwa meyakini bahwa komposisi manusia
dapat disimpulkan dengan formula “tubuh + roh = jiwa. Menurut mereka tidak
benar bila dikatakan bahwa manusia mempunyai jiwa lebih tepat bila dikatakan
bahwa manusia adalah jiwa. Tidak ada jiwa yang hidup terus setelah kematian
tubuh.
3)
Saksi Yehuwa mempunyai pendapat bahwa kaum
Israel pernah menjadi umat pilihan Allah tetapi ditolak untuk selamanya sejak
tahun 70 M. Nubuat yang tidak digenapi pada kaum Israel dalam arti yang
sebenarnya itu untuk digenapi pada Israel rohani yaitu jemaat Kristen sejati
(Saksi-saksi Yehuwa sendiri).
4)
Saksi Yehuwa meyakini bahwa injil yang harus
diberitakan sekarang ini ialah kabar baik bahwa kerajaan Allah sudah berdiri di
bumi ini sejak tahun 1914 secara tidak kelihatan. [8]
3. Mormon
1.
Tokoh pendiri
Pendirinya adalah Joseph Smith Lahir 23 Desember 1805 di Sharon
Propinsi Windor Amerika Serikat. Ia keturunan petani yang miskin dan anggota
gereja Presbiterian. Pada masa remaja ia sering ikut dalam penggalian harta
karun terpendam dan melakukan praktek okultisme dengan maksud melawan roh-roh
jahat. Gerakan ini menyebut diri sebagai “Gereja Orang-orang Kudus pada Akhir
Zaman” (Church of Latter Day Saints) yang didirikan pada tahun 1830 oleh dari
Amerika. Menurut mereka Allah itu adalah superman, mempunyai badan, dapat
dilihat dan diraba tetapi mempunyai kekuatan luar biasa. Allah itu adalah Adam
yang sudah dipermuliakan. Yesus adalah Lucifer yang dilahirkan karena hubungan
antara Allah (Adam yang sudah dipermuliakan) dengan Maria. Yesus di Kana
menikah dengan Marta dan Mariam sehingga dapat melihat keturunannya sebelum
disalibkan (Yes. 53:10).
2.
Ajarannya
1.
Menurut gereja Mormon, Allah adalah Bapa dan Allah satu-satunya yang
dikenal dan dengan jelas, Bapa adalah satu pribadi yang mempunyai bentuk
tertentu dengan bagian-bagian tubuhnya. Aliran ini mengetahui bahwa Bapa dan
Anak keduanya ada dalam bentuk dan sosok tubuh manusia yang sempurna,
masing-masing mempunyai tubuh yang nyata, sama sekali suci dan sempurna dan
dipenuhi kemuliaan yang sangat besar, namun demikian, hanya satu tubuh daging
dan tulang Dengan demikian, aliran ini tidak mengakui ketritunggalan Allah,
melainkan memahami masing-masing sebagai pribadi yang terpisah.
2.
Yesus adalah anak pertama dari Bapa di Surga.
Dia juga mempunyai tubuh dari daging dan tulang. Gereja Yesus Kristus dari
Orang-orang Suci Zaman akhir mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Walau pun demikian, Yesus dan Allah Bapa merupakan dua orang yang
terpisah.
3.
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir mengakui Alkitab sebagai
"firman Allah sejauh kitab itu diterjemahkan dengan benar".Mereka
percaya bahwa kebanyakan terjemahan Alkitab mengandung
banyak kesalahan atau dengan sengaja diubah dari teks aslinya.
Perubahan-perubahan ini merupakan penyebab dari banyaknya kesalahan yang telah
dilakukan oleh agama Kristen tradisional. Gereja Yesus Kristus OSZA mengakui
terjemahan Alkitab versi Raja James sebagai
Alkitab yang mendekati kebenaran. Selain itu, Gereja ini juga mengakui
kitab-kitab berikut ini sebagai Kitab Suci mereka yang setara dengan Alkitab:
b.
Ajaran
dan Perjanjian, yaitu kumpulan wahyu dan pernyataan yang
diilhamkan yang diberikan untuk pembentukan dan pengaturan Gereja Yesus Kristus
pada akhir zaman
4.
Semua manusia tinggal bersama Allah dan
Anak-Nya, Yesus
Kristus, di dalam pra kehidupan sebelum mereka masuk ke dalam
dunia. Manusia pada mulanya juga bersama dengan Allah, akal budi atau terang
kebenaran. Manusia tidak diciptakan atau dibuat, dan ini juga tidak dapat.[9] Sebagaimana
Allah pada mulanya, demikian pula kita sekarang, bahwa manusia bisa menjadi
Allah, sama dengan “Allah-allah” lainnya.
5.
Injil Yesus Kristus dinamai
dalam gereja ini sebagai rencana keselamatan.[10]
Rencana ini merupakan satu sistem aturan-aturan yang harus dilakukan untuk
memperoleh keselamatan. Dengan mempercayai asas-asas yang pertama dari
peraturan-peraturan Injil yang adalah: pertama, Iman di dalam Tuhan Yesus
Kristus, kedua Pertobatan, ketiga Baptisan untuk
pengampunan dosa, keempat: Penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus.
Peraturan-peraturan gereja mengenai keselamatan (baptisan
dan penumpangan tangan) harus dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai
kedudukan sebagai imam, yaitu orang-orang yang diberi kuasa oleh
Allah. Tanpa orang-orang yang ditahbiskan dan mendapat wahyu ilahi ini,
yaitu orang-orang yang menjabat sebagai Imam yang kudus, maka pekerjaan
pelayanan tidak dapat dilakukan dan diterima oleh Allah, atau gereja tidak
dapat disempurnakan. Baptisan itu
perlu untuk keselamatan. Baptisan untuk
orang mati juga diajarkan dan dilakukan oleh orang-orang Mormon. Mereka
yang masih hidup dibaptiskan untuk mewakili leluhur mereka yang telah meninggal
yang tidak memeluk kepercayaan Mormon. Gereja ini mengajarkan bahwa keselamatan
akan disediakan bagi orang-orang yang sudah mati. Mereka yang belum mendapat
kesempatan untuk mendengar khotbah orang-orang Mormon pada waktu mereka masih
hidup di dunia, akan diberi kesempatan untuk bertobat setelah kematian.
6.
Dalam hal perkawinan, Tuhan berkehendak bahwa
perjanjian pernikahan berlangsung untuk kehidupan ini dan untuk selama-lamanya,
sedangkan praktik menikah ialah sampai kematian memisahkan yang tidak berasal
dari Tuhan atau hamba-Nya, melainkan satu pengajaran yang dibuat oleh manusia”.
[11]
BAB
3
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa Firman Tuhan telah mengatakan bahwa pada akhir zaman akan muncul
nabi-nabi palsu, ajaran sesat, dan anti-kristus yang kesemuanya melahirkan
aliran-aliran sesat. sekilas ajaran-ajaran yang mereka ajarkan terlihat benar
namun pada akhirnya menyimpang dari kebenaran alkitab. Oleh kerena itu kita
sebagai Umat Tuhan harus rajin mempelajari Alkitab agar berbagai bentuk
pengajaran palsu tidak akan menyeret kita
dari kebenaran. Aliran-aliran sesat itu sendiri dikenal dengan istilah
lain yaitu bidat atau kristen sesat.
Sejarah
gereja telah mencatat berbagai macam bentuk ajaran sesat yang hadir dan mencoba
mempengaruhi kehidupan gereja sudah ada sejak abad permulaan. Pada masa
sekarang ini, ternyata beberapa ajaran tersebut tetap eksis namun dengan
tampilan luar yang sama sekali baru. libatnya, jika tidak waspada maka kita akan
terjebak dan masuk ke dalamnya.
Jadi
menurut penulis bahwa ajaran sesat itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Membuat kebenaran baru atau wahyu baru, yang
mengganti kebenaran atau wahyu sebelumnya.
b.
Membuat penafsiran baru.
c.
Menghadirkan sumber otoritas tertulis baru,
selain alkitab.
d.
Menggambarkan “yesus” yang lain.
e.
Memakai istilah alkitab dengan makna
non-alkitabiah.
f.
Menghadirkan doktrin baru dan atau pengakuan
baru.
g.
Membuat kepalsuan-kepalsuan.
h.
Mengkultuskan pimpinan.
i.
Tidak bertahan lama.
Cara terdekat untuk
mengetahui ajaran ini adalah untuk memiliki
diskusi lengkap, jujur dan terbuka akan hal-hal tersebut, karena beberapa orang telah menjadi
pernah lebih baik memanipulasi kata-kata dan gambar untuk menjual diri melayani
kebohongan tentang Allah. Dalam dunia online gratis pemurah, ada banyak
berbohong tentang Allah sedang dilakukan, hal itu yang dapat
menyesatkan kita akan kepercayaan dan keyakinan
kita kepada Tuhan Yesus..
[1]Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[2]
http://www.buletinpillar.org/artikel/sejarah-gereja-pembelajaran-dari-gereja-mula-mula
[3]
Dualistik (Dualisme) merupakan paham bahwa dalam
kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentangan (seperti ada kebaikan
ada pula kejahatan, ada terang ada gelap); keadaan
bermuka dua, yaitu satu sama lain saling bertentangan atau tidak sejalan
[5]
Dr. Th. Van den End, Harta Dalam Bejana;
Sejarah Gereja Ringkas, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, cet ke-21, 2009) 35-36
selanjutnya
[6]
Ibid, 37
[7]
www.golgothaministry.org/saksiyehova/saksiyehovah_01.htm
[8] Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa, (Bandung :
Lembaga Literatur Baptis, cet . ke-4, 1998), 27-32
[9] LeGrand Richards. 1982. Suatu Pekerjaan yang Ajaib dan Menakjubkan.
Jakarta: Pusat Distribusi Indonesia. Hlm. 365.
[10] Jan Sihar Aritonang, Berbagai Aliran-Aliran Di Dalam Dan Di
Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, cet. Ke-2, 2009) hal 292-358
Komentar