PWG
Apa yang Alkitab katakan
1. “Tetapi engkau, berdirilah di
sini bersama-sama Aku, maka Aku hendak mengatakan kepadamu segenap perintah,
yakni ketetapan dan peraturan, yang harus kau ajarkan kepada mereka,
supaya mereka melakukannya di negeri yang Kuberikan kepada mereka untuk di
miliki.” (Ul.5:31)
2.
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef.4:11-13)
3.
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef.4:11-13)
Tujuan Belajar PWG
Tujuan
kegiatan PWG adalah untuk mempersiapkan semua anggota jemaat agar memiliki:
1. Pemahaman dan kedewasaan penuh
dalam iman kepada Yesus Kristus.
2. Kehidupan yang penuh tanggung
jawab utuh baik kepada Tuhan Yesus Kristus, kepada sesamanya dan juga kepada
dirinya.
3. Kesungguhan untuk menggali dan
mengembangkan seluruh potensi dirinya untuk diabdikan bagi kepentingan Kerajaan
Allah sesuai dengan kesaksian Alkitab.
4. Keterampilan yang dapat
memampukannya menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai saksi
Kristus di tengah-tengah dunia ini yang meliputi seluruh wilayah tugasnya.
Sehingga melalui tanggung jawab kesaksiannya semakin banyak orang lain
dibimbing datang dan hidup di dalam Kristus dengan sungguh-sungguh.
5. Pengucapan syukur serta
senantiasa memuliakan Tuhan dalam seluruh penampilan hidupnya.
Perbedaan PAK dan PWG
a.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) :
1.
Ditujukan kepada semua golongan umur. Karena itu di dalam dunia PAK,
kita mengenal adanya: PAK anak, PAK remaja, PAK pemuda, PAK dewasa dan PAK
manula. Masing-masing jenis PAK yang berdasarkan klasifikasi umur itu dirancang
dalam bentuk dan pendekatan yang berbeda. Hal itu dilakukan atas pertimbangan
bahwa kebutuhan dari masing-masing kelompok umur tersebut berbeda.
2.
Tugas PAK lebih banyak ke arah pewarisan Iman Kristen, di mana peserta
didik (warga/umat gereja) diberikan pelajaran dasar-dasar iman secara
terstruktur dan bersinambung. PAK (khususnya PAK di sekolah) lebih
mengedepankan unsur pengetahuan (kognitif), sehingga factor afektif dan
psikomotor cenderung diabaikan. Tentu PAK yang dilaksanakan di gereja, diharapkan
tidak demikian; artinya tetap dirancang untuk mencapai tiga aspek pengetahuan
secara seimbang, yaitu : aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotor.
3.
PAK merupakan pendidikan yang lebih bersifat formal dan berlangsung lama
serta berkesinambungan.
b.
Pembinaan Warga Gereja (PWG) :
1.
Ditujukan kepada orang dewasa. Kenapa hanya orang dewasa ? Hal ini
terkait dengan sejarah pemahaman tentang keanggotaan gereja, di mana pada
umumnya dalam gereja-gereja arus utama (saya menyebutnya “gereja tua”), seseorang
baru resmi dianggap sebagai anggota gereja yang sah setelah menjalani upacara
“sidi” ketika seseorang sudah mencapai usia pemuda.
2.
Tugas PWG lebih banyak ke arah melayani orang supaya meningkatkan
kemampuan penghayatan imannya, tetapi juga agar ia dimungkinkan mewujudkan
tugas dan panggilannya di tengah-tengah dunia dan masyarakat di mana ia berada
dengan segala apa yang ada padanya.
3.
PWG lebih bersifat non-formal pada warga gereja yang diselenggarakan
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan khusus dan berlangsung dalam waktu yang
singkat.
4.
Pelaksanaan PWG lebih bersifat fleksible, karena disiapkan dan disusun
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan actual.
Persamaan PAK dan PWG
a.
Merupakan pendidikan gereja yang mempunyai kriteria dasar pendidikan
yaitu :
1.
Intensional, berarah tujuan, direncanakan dan disengaja.
2.
Mempunyai nilai-nilai, menolong peserta didik mengoreksi dan
meningkatkan nilai-nilai hidup.
3.
Melibatkan usaha untuk mengetahui dan mengerti, lalu usaha untuk melihat
relasi antara apa yang diketahui dan dimengertinya tentang hal yang satu dengan
hal yang lain.
4.
Terjadi sebagai hasil interaksi yaitu belajar (interaksi antara pelajar
dengan apa yang dipelajari) dan mengajar (interaksi antara pengajar, pelajar
dan bahan pelajaran).
5.
Terjadi dalam suatu proses.
6.
Menyangkut dan menimbulkan hasil positif dalam hubungan dengan dirinya
dan hubungan dengan dunia di luar dirinya.
7.
Menyangkut dimensi kognitif, afektif, aktif dan motif.
8.
Menyangkut pertumbuhan stadium perkembangan jiwa peserta didik.
b.
Bertujuan menolong warga gereja bertumbuh dalam iman Kristiani menuju
kepada tingkat kedewasaan penuh di dalam Kristus. Tetapi di samping itu
juga, menolong setiap warga gereja untuk mampu merealisasikan iman secara
konkret dalam realitas kehidupannya di segala tempat dan situasi.
c.
PAK dan PWG mempunyai misi yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan
lapangan dan jaman. PAK dan PWG mempunyai misi menjembatani jurang antara
ibadat dengan praktek hidup. Di Indonesia sekarang ini kehidupan beragama
tumbuh dengan subur. Tempat-tempat ibadat dipenuhi dengan umat penganutnya.
Tetapi kehidupan berargama cenderung bersifat ritual. Di satu pihak orang rajin
beribadah, tetapi di lain pihak terjadi penyalagunaan wewenang, korupsi,
pelanggaran hak asasi manusia, materialisme dan egoisme belum tersentuh oleh
kehidupan beragama. Persepsi keberagamaan lebih menekankan bakti ritual dalam
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Kehidupan beragama lebih berorientasi
vertical dari pada horizontal. Kepekaan spiritual ternyata tidak atau belum disertai
dengan kepekaan social. Kalau pendidikan agama berjalan ke arah ini, maka
pendidikan agama merosot menjadi indoktrinasi belaka dan umat akan menjadi
munafik dan bahkan fanatisme agama yang sempit.
Pentingnya
PWG(Belajar dari Sejarah Para Tokoh Alkitab)
1. Yosua dan Orang Israel pada jamannya (Yosua 24:31; Hak. 2:6-12)
2.
Raja Daud dan anak-anaknya
3.
Raja2 Israel dan Yehuda
4.
Nabi Eli dan anak-anaknya
5.
Nabi Samuel dan anak-nya
Tantangan
dan Hambatan Pelayanan Pemuda dan Remaja
Dari luar gereja :
Pergaulan
Televisi
Keluarga dan Masyarakat
•
Dari dalam gereja:
•
Pemimpin gereja
•
Orang2 dewasa yang tidak suka
perubahan
•
Dana yang tidak tersedia
•
Resources yang kurang
•
Diri sendiri
Pembinaan
Kaum Muda
•
Profil Kaum Muda (Diskusi)
•
Kebutuhan Kaum Muda (Diskusi)
•
Siapa yang harus pergi?
Kelmpok
1
•
Memiliki semangat yang
berkobar
•
Kebutuhan: pembina yang bisa
membimbing
•
Menemukan hal baru
•
Kebutuhan: seorang motivator
•
Ingin bebas, ingin menentukan
diri sendiri
•
Kebutuhan: konselor
•
Mudah terpengaruh
•
Kebutuhan : pembina atau kakak
rohani
•
Mengikuti kemajuan jaman
•
Kebutuhan : pembimbing
•
Gengsi, jaim
•
Kebutuhan : sahabat
•
Siapa : mereka yang sdh
disiapkan
•
Kelompok
2
•
Suka hal2 yang praktis, tanpa
proses, instant
•
Kesadaran sosial yg kurang,
makin individual
•
Menunjukkan performa diri
•
Inovatif, ingin mengembangkan
diri menyebabkan makin tinggi intelektual
Kelompok
1
•
Memiliki semangat yang
berkobar
•
Kebutuhan: pembina yang bisa
membimbing
•
Menemukan hal baru
•
Kebutuhan: seorang motivator
•
Ingin bebas, ingin menentukan
diri sendiri
•
Kebutuhan: konselor
•
Mudah terpengaruh
•
Kebutuhan : pembina atau kakak
rohani
•
Mengikuti kemajuan jaman
•
Kebutuhan : pembimbing
•
Gengsi, jaim
•
Kebutuhan : sahabat
•
Siapa : mereka yang sdh
disiapkan
Kelompok
2
•
Suka hal2 yang praktis, tanpa
proses, instant
•
Kesadaran sosial yg kurang,
makin individual
•
Menunjukkan performa diri
•
Inovatif, ingin mengembangkan
diri menyebabkan makin tinggi intelektual
Kebutuhan
•
Sadar keberadaan dirinya,
mampu mengikuti perkembangan jaman
•
Wadah menampung daya
kreativitas untuk menimbulkan rasa ingin bersosialisasi
•
Siapa: oK yang terbeban dan
sdh dilengkapi
•
Lembaga atau organisasi yang
menolong, sdh makin banyak
Kelompok 3
•
Mencari identitas
•
Suka hal2 menantang
•
Suka mencoba hal-hal yang baru
•
Ingin diberi tanggung jawab
•
Mandiri
•
Tidak suka pada pelayanan:
mengganggu privasi
•
Emosional
•
Suka pada hal2 yang buruk
•
Cepat menyerah
•
Kurang disiplin
•
Gaya hidup instan
Kebutuhan
•
Rohani
•
Perhatian
•
Partner (accountibility
partner)
•
Jalan keluar yang terlihat
•
Pengetahuan
•
Siapa: yang terbeban dan diperlengkapi
Kelompok
4
•
Negatif
•
Karakter: suka melawan ortu
•
Pergaulan : bebas, terpengaruh
kemajuan iptek
•
Fashion: bebas dan kurang
sopan, gaya hidup dan cara bicara yang semau gue
•
Positif:
•
Sangat inovatif dan maju dalam
teknologi, pemikiran lebih maju, lebih pintar dan lebih bersemangat, gender
wanita dan pria disamakan
•
Pola pikir maju, mandiri, dan
berani (ekspresif)
Kebutuhan kaum muda
•
Lebih butuh Firman Tuhan
•
Kasih sayang dan perhatian
ortu
•
Pengetahuan
•
Motivasi dari orang2 yang
mendengarkan mereka
•
Orang yang harus pergi:
•
Mereka yang sudah LB dan
terpanggil melayani kaum muda
•
Pertanyaan: apakah LBGT tidak
ada dijaman dulu?
Memulai Pelayanan PWG-Pemuda
•
Berdoa secara strategis
•
Membuat Perencanaan Strategis
dan taktis dan menetapkan tujuan (Goal Setting)
•
Menentukan team work
•
Membuat jadwal kegiatan
•
Rekruting audiens
•
Melaksanakan setiap jadwal
kegiatan
•
Mengevaluasi
Berdoa secara strategis
•
Melaksanakan doa pribadi dan
doa kelompok
•
Berdoa untuk penetapan tujuan
PWG Pemuda
•
Berdoa untuk setiap rencana
program kegiatan
•
Berdoa untuk hasil yang lebih
maksimal
Membuat Perencanaan dan
Penetapan Tujuan PWG-Pemuda
•
Tetapkan Visi dan Misi
•
Buat Tujuan jangka pendek dan
jangka panjang
•
Tetapkan Strategi dan Metode
•
Gunakan Materi dan
sumber-sumber yang sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan
•
Tidak takut membuat perubahan
Team Work
•
Berdoa untuk orang-orang yang
akan menjadi team saudara
•
Belajar untuk seimbang dalam
menjaga hubungan dan upaya untuk mencapai tujuan dengan efektif
•
Vision casting
•
Ingat Fokus kita yang
sesungguhnya adalah : Orang dan bukan Kegiatan
Membuat Jadwal Kegiatan
•
Tetapkan Jadwal Pribadi secara
Harian, Mingguan dan Bulanan bahkan untuk setahun
•
Tetapkan Tujuan khusus untuk
setiap kegiatan yang berhubungan dengan PWG-Pemuda
•
Buatlah Anggaran Biaya untuk
setiap kegiatan
•
Evaluasi secara berkala semua
jadwal saudara
Rekruting-Audiens
•
Tetapkan berdasarkan tujuan,
siapa orang-orang (Audiens) yang akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan
PWG-Pemuda
•
Buatlah standar pengukuran
mengenai apa sukses saudara
•
Follow up
Pelaksanaan
Fokus kegiatan PWG-Pemuda: Transformasi Pribadi
Hidup SESEORANG yang diubahkan
Pola pikir dan tindakan SESEORANG yang diubahkan
Nilai-Nilai hidup SESEORANG yang diubahkan
Kesinambungan hidup Kekristenan SESEORANG
Peranan Seorang Pembina Pemuda:
Menjadi Mentor: Mengenal dan Melibatkan diri
dalam hidup seseorang
Menjadi Fasilitator : Menyediakan sumber-sumber
belajar baik formal maupun informal
Co-journer: Teman Seperjalanan dalam perjalanan
rohani seseorang
Evaluasi
•
Secara Pribadi
•
Bersama Team
•
Lakukan perubahan jika
diperlukan
Topik/Materi PWG-Pemuda
•
Tujuan Hidup
•
Kepastian Keselamatan
•
Hubungan dan Persekutuan
dengan Allah dan sesama
•
Jalan keluar dari pergumulan
kehidupan rohani
•
Etika Kristen dalam Pergaulan
: LSD
•
Bahaya Narkoba dan Seks Bebas,
•
Menggunakan teknologi sebagai
alat komunikasi, dll
•
Dunia studi/kerja dan Tugas
bersaksi
•
Pemuridan
•
Penginjilan/Misi
•
dll
Praktek Pembinaan Pemuda
•
Belajar dari Tuhan Yesus dan
Rasul Paulus:
•
1. Fokus pada kelompok kecil
untuk menjangkau orang banyak
•
2. Tidak mengabaikan pelayanan
langsung kepada orang banyak
•
3. Fokus mengajarkan
pengetahuan tentang Allah dan Firman-Nya (Kerajaan Allah)
•
4. Melatih dan mempersiapkan
regenerasi kepemimpinan
PROFIL REMAJA
DAN KAUM MUDA
PERKEMBANGAN FISIK
1. Masa remaja adalah masa pubertas
2. Adanya kesadaran yang terhadap
tubuh
3. Pencampur adukkan hal-hal yang
bersifat biologis-spiritual
4. Mengacaukan hal fisik dengan
yang spiritual
Yang perlu dilakukan pembimbing remaja:
1.
Tolonglah mereka untuk memahami perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam
diri mereka
2.
Hindarilah mempermalukan mereka
3.
Tolonglah mereka memperoleh pengakuan
4.
Bagilah kelompok kadang-kadang menurut usia dan jenis kelaminnya
5.
Ajarlah mereka untuk merawat tubuh mereka
PERKEMBANGAN SOSIAL
1.
Dorongan untuk mandiri (independence)
2.
”Peer Group” sebagai jembatan menuju kemandirian
3.
Belum siap mengorbankan sahabat demi iman
IMPLIKASI BAGI PWG PEMUDA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL
1.
Biarkanlah mereka menentukan komitmen Peer Group-nya sendiri
2.
Memecahkan klik (Cliques): suatu tindakan yang sia-sia
3.
Perhatikan mereka yang mungkin ditolak
PERKEMBANGAN MENTAL
1. Teori perkembangan kognitif
Piaget
USIA
(TAHUN)
|
TAHAP
PERKEMBANGAN
|
0 –
2
|
Tahap sensor motor (sensori motor period)
|
2 – 5
|
Tahap pemikiran pralogis – praoperasional (perlogical –
preoperational thought period)
|
5 –
12
|
Tahap operasi konkret (concrete operations period)
|
11/20
|
Tahap operasional formal (formal operations
period)
|
Implikasi
a.
Mereka tidak pernah berpikir secara abstrak dan tidak pernah mencapai tahap
di mana mereka menguji (mempertanyakan) kembali dunia mereka, orang-orang yang
ada di dalamnya serta apa yang sebenarnya mereka percayai dan tentang dirinya sendiri.
b.
Konsep kekristenan yang perlu dipahami: kasih (agape), etika, moralitas,
keadilan, perdamaian, percaya, pengorbanan, kerendahan hati, kekuasaan Allah,
perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, misteri, iman, pengharapan, dan masa depan
PERKEMBANGAN MENTAL
2. Teoriperkembangan Moral
Kohlberg
USIA
(TAHUN)
|
TAHAP
PERKEMBANGAN
|
0 –
2
|
Yang baik adalah yang saya suka
|
2 –
6
6 –
10
|
I.
Level Pre-Conventional
Tingkat 1 : Menghin dari hukuman
Tingkat 2 : Anda baik, aku
pun baik
|
9 –
13
11 –
15
|
II. Level Conventional
Tingkat 3 : Anak yang baik
Tingkat 4 : Hukumdan ketertiban
(order)
|
Remaja
(14-dst)
Tidak
semua orang dapat mencapai kedewasaan moral ini
|
III. Level Post Conventional
Tingkat 5 : demokrasi,
hatinurani, persetujuan, sukarela
Tingkat 6 : kebenaran,
kesakralan hidup sebagai suatu nilai
yang universal
|
IMPLIKASI BAGI PWG REMAJA DAN
PEMUDA
1.
Memberi kesempatan remaja untuk membina dan menstimulasi pikiran mereka
yang sedang berkembang.
2.
Penting diingat bahwa tahap perkembangan penalaran moral Kohlberg setara
dekat dengan tahap perkembangan kognitif Piaget.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
1.
Perkembangan kepribadian: Trial and Error (mencoba-coba)
2.
Masalah penerimaan diri
3.
Masalah menentang otoritas
4.
Masalah pergaulan antar muda-mudi
5.
Masalah standar moral
6.
Masalah kepastian tentang keselamatan
IMPLIKASI BAGI PWG REMAJA DAN PEMUDA
1.
Pembimbing dapat memahami dan mengatasi apa yang sedang terjadi.
2.
Dalam hal penerimaan diri, sebenarnya nilai yang sesungguhnya tidak tergantung
pada keindahan lahiriah melainkan pada pengalaman berkelimpahan bersama Kristus.
Kita harus dapat melihat kehendak Allah dalam diri kita melalui penerangan Alkitab.
Kita harus menerima diri sendiri dan mengembangkan potensi yang dianugerahkan
Allah supaya menjadi lebih sempurna.
3.
Dalam hal menentang otoritas sebaiknya kita menuntun remaja/pemuda untuk
mengoreksi diri:
a. Apakah sikapnya sudah cukup dewasa?
b. Apakah motivasinya murni?
c. Apakah pertentangan dengan
orang tua membuat hati nuraninya tenteram?
d. Apakah harus timbul prasangka sebelum
meneliti dulu motivasi dasar orang tua?
e. Apakah ini memang rencana
Allah yang member situasi seperti ini?
f.
Adakah pilihan yang lebih baik selain memberontak kepada orang tua?
g. Dapatkah jiwa pemberontakan dan
sifat keras kepala ataupun isi hati sendiri diganti dengan sikap yang rendah hati
serta ramah tanpa berprasangka terhadap orang tua?
h. Jika kesalahan ada pada orang
tua, berilah kesempatan supayaTuhan yang mengubah pikiran mereka
4.
Masalah pergaulan muda-mudi berikanlah ajaran Alkitab yang tepat agar
konsep pribadi yang dibangun dapat jauh lebih kuat dari pada pengaruh teman-teman
sebaya yang membabi-buta.
5.
Bimbing remaja/pemuda untuk belajar membenci dosa (Rm. 13:14)
6.
Pupuklah kecenderungan untuk hidup secara rohani dengan memperkenalkan ajaran
moral Alkitab: agar mereka belaja runtuk menyatakan pertobatan dari kesalahan atau
dosa yang telah dilakukan.
7.
Masalah kepastian tentang keselamatan
Banyak remaja tidak memiliki pegangan
keselamatan pribadi karena:
a.
Mempertimbangkan kembali keputusan pada masa kecilnya, meragukan pengalamannya
yang dahulu, meragukan Allah
b.
Memiliki hati yang tidak dapat mengampuni seseorang sehingga meragukan keselamatan
diri sendiri.
c.
Tidak maumemperbaiki kesalahan di masa lampau
d.
Tidak rela meninggalkan dosa-dosa tertentu, dan hatiselalu resah dan tidak
tenang.
e.
Berusaha memperoleh keselamatan dengan usaha sendiri.
8.
Masalah kepastian tentang keselamatan
Terangkan dengan jelas bahwa keselamatan
bukan diperoleh melalui perbuatan.
Bukti-bukti keselamatan:
a.
Memiliki kesadaran baru terhadap hal-hal yang benar dan salah (Rm. 7:18-25)
b.
Memiliki kerinduan terhadap firman Tuhan (Mzm. 42:1)
c.
Merindukan suatu cara hidup yang baru (2 Kor. 5:17)
d.
Rela menerima ujian demi kebenaran (2 Tim. 3:12)
e.
Suka bersekutu dengan orang-orang Kristen (1 Yoh. 4:7-13)
f.
Rindu memberitakan Injil kepada orang lain (2 Ptr. 3:15)
g.
Ada meterai Roh Kudus dalam hatinya (Rm. 8:16)
h.
Ada firmanTuhan sebagai bukti dalam hati (Yoh. 5:39)
KEDISIPLINAN UNTUK REMAJA DAN PEMUDA
Apakah
sebenarnya disiplin itu?
Disiplin sering dipakai sebagai hukuman.
Motivasi dari disiplinè KASIH
Tujuan dari disiplinè
KEADILAN
Sifat dari
disiplinè
MENDIDIK dan MEMELIHARA
4 MACAM KASIH YANG KURANG TEPAT
1.
Kasih yang menguasai
2.
Kasih yang merangsang gairah
3.
Kasih yang mewakili orang lain
4.
Kasih yang berperan terbalik
PrinsipAlkitab
1.
Ams. 23:13-14
2.
Ams. 29:15
3.
Ams. 22:6, 15
4.
Ams. 3:11-12
5.
Why. 3:19
6.
Ibr. 12:7, 10-11
KESATUAN DALAM MENDISIPLIN
1.
Peraturan dalam rumah harus sama
2.
Kebersama anantar guru
3.
Kebersamaan dalam rumah tangga
4.
Kebersamaan dalam mendisiplinkan
5.
Satunya kata dengan perbuatan
6.
Kerja sama antara keluarga dan gereja
Konsep Alkitab
1.
Dasarnya adalah kasih
2.
Memukul dengan tepat
3.
Jangan mengutuk
4.
Menghormati dengan sikap
5.
Mengajar dengan utuh, mendidik,
membina serta mengarahkan melalui perkataan, pembinaan, pendampingan, penginsafan,
fan pemberiancontoh
6.
Memberi petunjuk jalan mana yang harus dijalani
7.
Menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan
IMPLIKASI BAGI PWG REMAJA
DAN PEMUDA
1.
Harapkan perilaku yang baik
2.
Miliki sedikit peraturan sederhana
3.
Nyatakan peraturan dengan positif dan jelaskan tujuannya
4.
Buatlah konsekuensi yang tepat dan diketahui sebelumnya
5.
Mengenal perbedaanantara yang mengganggu dan tidak pada tempatnya
6.
Minimalkan
peringatan Anda terhadap perilaku yang salah
7.
Hindari menunjuk
remaja/pemuda sebagai penyebab masalah disiplin
8.
Tegakkan peraturan
tanpa kemarahan
9.
Jangan mempermalukan
remaja/pemuda yang Anda disiplin
10.
Berbicaralah
secara pribadi dengan remaja/pemuda tentang masalah-masalahperilakumereka
11.
Jangan takut
melibatkan orang tua
Komentar