IMAN PERCAYA
Iman Percaya (001)
Kata iman di dalam Perjanjian Lama disebut "aman," yang berarti "memegang teguh". Beragam arti dari kata kerja ini. Misalnya memegang teguh kepada janji seseorang, karena janji itu dianggap teguh atau kuat, sehingga dapat diimani, dipercaya. Maka jika kata iman ini diterapkan kepada Tuhan Allah itu berarti bahwa Allah harus dianggap sebagai Yang Teguh atau Yang Kuat. Orang yang percaya kepada-Nya berarti ia harus mengamini bahwa Allah adalah teguh dan kuat. Oleh karena itu menurut Perjanjian Lama, beriman kepada Allah berarti mengamini, bukan hanya dengan akalnya, melainkan juga dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya, kepada segala janji Allah yang telah diberikan dengan perantaraan firman dan karya-Nya.
Sedangkan jika diterapkan di dalam Perjanjian Baru, berarti mengamini dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya kepada janji Allah, bahwa Ia di dalam Kristus telah mendamaikan orang dosa dengan diri-Nya sendiri, sehingga segenap hidup orang yang beriman dikuasai oleh keyakinan yang demikian. Hal senada diungkapkan oleh Harun Hadiwijono bahwa iman Kristen adalah iman yang berkeyakinan bahwa Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus telah mendamaikan manusia dosa dengan diri-Nya sendiri. Allah di dalam kasih-Nya menyelamatkan manusia dosa, sehingga manusia dosa itu dapat bersekutu dengan diri-Nya.
Iman Kristen disebut sebagai pemberian atau anugerah Allah. Artinya melalui karya penyelamatan-Nya yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Iman Kristen merupakan jawaban manusia atas inisiatif dan karya Allah. Pemberian atau anugerah Allah tidak membuat manusia menjadi pasif. Malahan sebaliknya dalam iman, yang Allah berikan kepada nya, manusia aktif (J.L.Ch. Abineno).
Kepercayaan Kristen bukan lah diarahkan kepada sesuatu, melainkan kepada seorang, yakni kepada Dia yang bernama Yesus Kristus. Percaya merupakan hubungan pribadi antara manusia dengan Allah dan hubungan itu dapat diwujudkan dalam memandang kepada Yesus Kristus (G.C. van Nitftrik dan B.J. Boland).
Karl Barth merumuskan bahwa percaya berarti manusia memandang kepada Kristus sebagai Nabi. Nabi yang di dalam-Nya Firman Allah datang kepada manusia. Percaya berarti bahwa manusia memandang kepada Kristus sebagai Imam, yang satu kali untuk selama-lamanya telah mempersembahkan diri-Nya. Percaya berarti bahwa manusia memandang kepada Kristus sebagai Raja, yang mempunyai kuasa memerintah dan juga dan mau melaksanakan kuasa memerintah itu di dalam hidup manusia.
Karl Barth menguraikan Iman dalam tiga dalil yakni:
Iman berarti ketika kita menaruh kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus yang kepada-Nya kita mempercayakan diri kita. Iman juga berarti kita mengetahui, dan mengenal Tuhan Yesus Kristus dengan benar. Dan iman berarti juga mengaku dan memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus.
Dengan demikian inti sari iman Kristen itu terletak dalam dan pada Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah titik sentral kekristenan, yang lazimnya kita sebut bahwa percaya kepada Yesus Kristus pasti selamat. Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi Manusia. (FT)
Komentar