TUHAN ITU ESA

TUHAN ITU ESA (003)

"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ul. 6: 4)

TUHAN atau YAHWEH selanjutnya disebut esa. Dalam bahasa aslinya berbunyi "Yahweh elehenu Yahweh ekhad." Maka terjemahan kemudian menjadi TUHAN adalah Allah kita, TUHAN saja. Tidak ada Allah lain jadi Allah kita kecuali TUHAN. Kata ekhad sejatinya menunjukkan kepada TUHAN yang khas terhadap allah-allah yang lain, dan bertentangan dengan allah-allah yang lain, yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di sekitar Israel.

Ayat ini merupakan pernyataan dan pengakuan iman Yahudi (Shema) bahwa Allah itu esa. YAHWEH yang adalah satu-satunya Allah yang kudus, benar, mulia dan agung yang disembah oleh bangsa Israel. 

Dasar keimanan bangsa Israel bahwa YAHWEH yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah Perjanjian satu-satunya yang mengikatkan diri-Nya dengan umat-Nya. Sebagai Allah Khalik yang menciptakan segala sesuatu dari yang tiada menjadi ada. Satu-satunya Allah Pembebas yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir, Allah Penolong satu-satunya ketika ada di Padang gurun dan satu-satunya Allah Pemelihara kehidupan dan Penjamin masa depan.

Hal inilah yang mendorong Musa untuk menyampaikan Shema ini bagi umat Israel, agar mengasihi dan mengajarkan Tuhan bagi generasi berikutnya harus dengan pengakuan iman yang benar bahwa Tuhan itu satu.Itulah sebabnya, sampai kini bangsa Israel penganut kepercayaan monotheisme; Allah yang Tunggal, sebagai Satu Pribadi yang menyatakan diri-Nya dan memperkenalkan diri-Nya dalam berbagai cara dalam Perjanjian Lama. Allah sebagai Bapa yang penuh kasih dan pelindung laksana rajawali dikepakkan sayapnya (Ul. 32: 11). Shema ini tidak boleh dilupakan bahkan dihilangkan dari kehidupan umat. Karena ini merupakan pokok penting dan jati diri sebagai bangsa dan umat kepunyaan Allah.

Yesus dalam pengajaran dan khotbah-Nya, kembali menyatakan bagi pendengar bahwa Adonai itu esa (Mar. 12: 29). Tuhan satu-satunya Allah Penyelamat, Kebenaran dan Kehidupan. Hukum Allah pertama adalah harus mengenal dan mengasihi Allah yang benar. Allah itu Roh sehingga manusia tidak bisa melihat dan mengenal Allah secara utuh. Itulah sebabnya Allah memperkenalkan diri-Nya oleh dan di dalam Yesus Kristus.

Pengakuan iman kristen sangat jelas bahwa YAHWEH yang disembah orang Israel adalah TUHAN yang sama. Allah yang satu dan esa itulah yang bertindak, baik dalam penciptaan, baik dalam perdamaian, baik dalam kelepasan. Selanjutnya bahwa Allah yang esa itu seakan-akan bertindak serta menyatakan Diri tiga kali dengan cara yang berbeda: sebagai Khalik, sebagai Pendamai, sebagai Pelepas. 
Maka kita berbicara tentang tiga berada Allah di dalam hakekat Allah yang esa. Ketiga cara berada Allah itu kita sebut sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Bapa dihubungkan dengan karya penciptaan, Anak (Yesus Kristus) dihubungkan dalam karya penebusan dan pendamaian dan Roh Kudus dihubungkan dalam karya pembaharuan dan kelepasan. Maka ungkapan TUHAN itu esa sejatinya mengungkapkan tentang TUHAN adalah esa di dalam Firman dan Karya-Nya. Jadi keesaan Allah tidak lain adalah sebenarnya adalah Allah itu satu Pribadi yang menyatakan diri-Nya dalam tiga cara keberadaan. Penyataan Diri Allah yang esa itu jelas dan seutuhnya menunjuk kepada Pribadi Tuhan Yesus Kristus.


Sumber: 
Hadiwijono, H., Iman Kristen, 2018.
Niftrik, G.C. van - Boland, B.J., Dokmatika Masa Kini, 2017.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Skripsi

“TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGAJARAN ALLAH TRITUNGGAL MENURUT ERASTUS SABDONO”

Ajaran Sesat