Postingan

MANUSIA CIPTAAN DAN GAMBAR ALLAH

MANUSIA CIPTAAN DAN GAMBAR ALLAH (004) Dalam Kej. 2: 7 menerangkan bahwa TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia menjadi makhluk yang hidup.  Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa manusia bukanlah berada dengan sendirinya, melainkan bahwa ada yang menciptakannya, yaitu Tuhan Allah sendiri. Tuhan Allah lah yang menciptakan manusia, yang semula belum ada, sehingga menjadi ada. Adanya manusia karena kehendak Allah (Kej. 1: 26) Hadiwijono mengatakan bahwa ayat tersebut menyebutkan keputusan Tuhan Allah untuk menciptakan manusia. Manusia bukanlah keturunan Tuhan Allah, ia juga bukan mengalir keluar daripada Allah, tetapi ia diciptakan oleh Allah. Dalam Kej 1: 26 dengan jelas kita mengetahui bahwa cara Allah menciptakan atau menjadikan manusia berbeda sekali dengan caranya Ia menciptakan makhluk-makhluk yang lainnya. Manusia dijadikan Tuhan Allah menurut gambar Allah (Kej. 1: 27) berarti manusia itu sempurna ...

TUHAN ITU ESA

TUHAN ITU ESA (003) "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ul. 6: 4) TUHAN atau YAHWEH selanjutnya disebut esa. Dalam bahasa aslinya berbunyi "Yahweh elehenu Yahweh ekhad." Maka terjemahan kemudian menjadi TUHAN adalah Allah kita, TUHAN saja. Tidak ada Allah lain jadi Allah kita kecuali TUHAN. Kata ekhad sejatinya menunjukkan kepada TUHAN yang khas terhadap allah-allah yang lain, dan bertentangan dengan allah-allah yang lain, yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di sekitar Israel. Ayat ini merupakan pernyataan dan pengakuan iman Yahudi (Shema) bahwa Allah itu esa. YAHWEH yang adalah satu-satunya Allah yang kudus, benar, mulia dan agung yang disembah oleh bangsa Israel.  Dasar keimanan bangsa Israel bahwa YAHWEH yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah Perjanjian satu-satunya yang mengikatkan diri-Nya dengan umat-Nya. Sebagai Allah Khalik yang menciptakan segala sesuatu dari yang tiada menjadi ada. Satu-satunya Allah Pembebas...

KERUSAKAN TOTAL DAN ANUGRAH YANG BERDAULAT

Kerusakan Total dan Anugerah Yang Berdaulat (002)        Manusia diciptakan Tuhan serupa dan segambar dengan-Nya. (Kej. 1: 27) Artinya manusia itu sempurna, seperti Allah. Namun ditempatkan dibawah-Nya. Maksudnya adalah meskipun manusia adalah gambar dan rupa Allah bukan berarti manusia sama kedudukannya dengan Allah. Allah tetap lah Sang Pencipta dan manusia hanyalah ciptaan.        Sebagai ciptaan Allah, manusia diberikan tanggung jawab penuh untuk mengolah dan menata bumi serta berkuasa atas segala ciptaan yang ada. Selanjutnya bahwa manusia diciptakan Tuhan adalah hanya untuk memuliakan Allah melalui tanggung jawab tersebut. Walaupun ending nya manusia memberontak terhadap Allah, tidak taat pada perintah Allah. Karena manusia memiliki kehendak bebas. Bebas memilih untuk melakukan apa yang baik atau apa yang jahat. Maka nyata bahwa kebebasan itu telah hilang, manusia adalah budak dosa.         Sekarang telah nyata bahwa...

IMAN PERCAYA

Iman Percaya (001) Kata iman di dalam Perjanjian Lama disebut "aman," yang berarti "memegang teguh". Beragam arti dari kata kerja ini. Misalnya memegang teguh kepada janji seseorang, karena janji itu dianggap teguh atau kuat, sehingga dapat diimani, dipercaya. Maka jika kata iman ini diterapkan kepada Tuhan Allah itu berarti bahwa Allah harus dianggap sebagai Yang Teguh atau Yang Kuat. Orang yang percaya kepada-Nya berarti ia harus mengamini bahwa Allah adalah teguh dan kuat. Oleh karena itu menurut Perjanjian Lama, beriman kepada Allah berarti mengamini, bukan hanya dengan akalnya, melainkan juga dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya, kepada segala janji Allah yang telah diberikan dengan perantaraan firman dan karya-Nya. Sedangkan jika diterapkan di dalam Perjanjian Baru, berarti mengamini dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya kepada janji Allah, bahwa Ia di dalam Kristus telah mendamaikan orang dosa dengan diri-Nya sendiri, sehingga segenap hidup ora...

JURNAL: KEUTUHAN KEMBALI PELA GANDONG DALAM KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI AMBON

     KEUTUHAN KEMBALI PELA GANDONG DALAM KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI AMBON Fredrik Temartenan Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Tangerang, Ambon, Indonesia Email: fredriktemartenan@gmail.com ABSTRAK: Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk mengkaji keutuhan kembali pela-gandong dalam kerukunan antar umat beragama di Ambon. Penelitiaan ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif lapangan (studi kasus) dengan menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk kajiaan pustaka dan wawancara. Konfilk Ambon terjadi karena unsur politik dan ekonomi, sosial dan birokrasi sehingga agama dijadikan sebagai pemicu perpecahan dan konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berpotensi menyatukan kerukunan antar umat beragama di Ambon ialah kearifan lokal yaitu pela-gandong. yang didalamnya terkandung nilai ale rasa beta rasa, katong samua basudara dan siwa lima. Kata Kunci: Kerukunan antar umat beragama, kearifan lokal, pela gandong, Ambon PENDAHULUAN Bhinneka tun...

“TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGAJARAN ALLAH TRITUNGGAL MENURUT ERASTUS SABDONO”

BAB I   PENDAHULUAN A.                 Latar Belakang Masalah Perihal ketritunggalan Allah adalah sesuatu yang sudah l u m rah di percakap kan dan diperdebatkan oleh para teolog sejak abad-abad pertama hingga masa kini. Kira-kira satu abad setelah Tertulian, para pengikut Arius (Arians) mengakibatkan banyak pertentangan, menyebabkan kaisar Costantine mengadakan sidang Oikumene pertama dalam sejarah untuk mempersatukan kerajaannya. Menurut catatan sejarah, p ada permulaan abad ke 3 M. Arius mengajarkan bahwa Kristus adalah Anak Allah yang benar-benar lahir dari Bapa. Itulah sebabnya Allah disebut Bapa. Denga n pengertian bahwa , secara harafiah hubungan mereka sesungguhnya adalah hubungan antara Bapa dan Anak. Namun Athanasius, seorang uskup yang berasal dari Alexandria menantang keras ajaran Arius. Athanasius berpandangan bahwa Tritunggal yaitu: Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan satu All...